Tampilkan postingan dengan label Griya Ilmu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Griya Ilmu. Tampilkan semua postingan

Buku Fiqih Doa dan Dzikir jilid 1 (dari 2 ) Harga Rp 100.000

Fiqih Doa dan Dzikir jilid 1 (dari 2)

- Penulis Buku:
Syaikh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al-Badr
- Penerjemah:
Amiruddin Djalil, Lc.
- Halaman Buku:
xiv + 650 hlm
- Ukuran Buku:
15,5 cm X 24,5 cm
- Jenis:
Hard Cover
Allah subhanahu wa Ta'ala berfirman: Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan dzikir kepada Allah. Ketahuilah, dengan sebab dzikir kepada Allah, hati menjadi tenteram. (Ar-Rad: 28)
Rasulullah shallallaahu˜alaihi wa sallam bersabda:Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Rabbnya dan yang tidak berdzikir adalah seperti orang hidup dan mayit. (HR. Al-Bukhari)
Ibnu Abbas radhiyallahu ˜anhuma berkata: œSetan adalah jatsim (mendekam dan menetap) dalam hati keturunan Adam. Apabila seseorang lupa dan lalai, niscaya setan memberi was-was. Tapi jika dia dzikir pada Allah, setan menjadi khanas (menahan diri dari mengganggunya).
Lalu, apakah arti penting dzikir kita kepada Allah? Apakah manfaatnya? Bagaimana tata cara berdzikir yang dicontohkan oleh Nabi? Apakah syarat diterimanya amalan dzikir? Apakah perbedaan dzikir dan doa? Dan sederet pertanyaan lain yang mungkin membuat kita penasaran.
Insya Allah, di dalam buku ini terdapat jawabannya. Selamat membaca.


Metode Pengobatan Nabi

- Penulis Buku:
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah
- Penerjemah:
Abu Umar Basyir
- Halaman Buku:
xx + 508
- Ukuran Buku:
15,5 cm x 24,5 cm
- Jenis:
Hard Cover
Harga : Rp 80.000,-

Dewasa ini sedang trend istilah pengobatan alternatif. Menurut hemat kita sebagai umat Islam, istilah itu kurang cocok. Karena, itu berarti ada unsur pendewaan terhadap berbagai bentuk pengobatan modern, sehingga selain itu disebut alternatif! Pada dasarnya, ajaran Islam amat sarat dengan metodologi seputar pengobatan, baik berupa formula umum maupun petunjuk praktis. Seyogianya, semua itu dipelajari oleh kaum Muslimin, agar bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, penguasaan terhadap seluruh metodologi kenabian dalam pengobatan hanya bisa sempurna dipahami bila kita memahami perkembangan ilmu kedokteran secara umum. Hadirnya buku ini adalah sumbangsih dari seorang ulama besar Islam sekaligus pakar ilmu kedokteran di zamannya: Ibnu Qayyim Al-Jauziyah.
Melalui buku ini, para pembaca bisa meneropong perkembangan ilmu kedokteran yang selalu berjalan seiring dengan perkembangan jenis penyakit, dan pengobatan Islam selalu menjadi pionirnya. Memang sulit dipercaya, kecuali oleh orang yang memiliki dasar keimanan yang kuat. Terutama sekali bagi mereka yang mau mempelajari metode Islam dalam pengobatan secara serius.
Membaca buku ini akan menambah keimanan kita terhadap kebenaran ajaran Islam. Lebih dari itu, dengan segala keterbatasan yang ada, kita pun bisa memetik banyak pelajaran tentang metodologi yang optimal dalam menjaga dan memelihara kesehatan serta memerangi berbagai macam penyakit, apapun adanya. Silakan menyimaknya.


Fikih Wanita

- Penulis Buku:
Abu Malik Kamal bin As-Sayid Salim
- Penerjemah:
M. Taqdir Arsyad
- Halaman Buku:
xxxii + 672 hlm
- Ukuran Buku:
15,5 cm X 24,5 cm
- Jenis:
Hard Cover
Harga : Rp 110.000,-

Tidak diragukan lagi bahwa pelaksanaan ibadah kepada Allah memiliki syarat-syarat, rukun-rukun, dan kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi demi kesempurnaan ibadah tersebut. Jalan satu-satunya yang harus ditempuh adalah mempelajari langsung dari sumbernya. Oleh karena itulah, menuntut ilmu diwajibkan kepada kaum Muslimin dan Muslimat. Bahkan, Imam Ibnul Jauzi berkata, Perempuan adalah orang yang diberi beban syariat sama dengan laki-laki. Mereka diwajibkan menuntut ilmu yang wajib mereka ketahui agar mereka merasa yakin dalam menjalankan ibadahnya.
Para wanita (sahabiyah) di zaman Rasulullah menghadiri majelis-majelis ilmu. Mereka mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tidak mungkin diajukan oleh perempuan-perempuan zaman sekarang karena malu. Sampai-sampai Aisyah radhiyallahu anha memuji para sahabiyah ini dengan mengatakan, “Sebaik-baik wanita adalah wanita Anshar, rasa malu tidak pernah menghalangi mereka untuk belajar (memahami) agama.(Shahih Muslim)
Buku ini, Fiqih Sunnah Wanita, merupakan sebuah usaha penulis yang insya Allah dipenuhi oleh keberkahan dalam meniti jalan para salafush shalih. Dalam buku ini, penulis mengumpulkan berbagai macam pengetahuan agama yang sangat penting dan harus diketahui oleh wanita Muslimah. Penulis menerapkan metode penulisan yang sangat baik dengan menyajikan istilah-istilah yang mudah dipahami, urutan-urutan yang baik dan keshahihan dalil-dalil. Beliau juga selalu mengembalikan pemahamannya kepada pendapat-pendapat ulama salaf rahimahumullah. Penulis tidak berpanjang lebar dalam pembahasan untuk menghindari kebosanan. Tidak juga terlalu ringkas sehingga melewatkan poin-poin penting. Alhasil, buku ini perlu untuk dijadikan pegangan wanita Muslimah dalam menjalankan segenap ibadah kepada Allah Ta'ala. Selamat membaca.


Sifat Shalat Nabi



Fiqih Sunnah Wanita





- Penulis Buku:
Abu Malik Kamal bin As-Sayid Salim
- Penerjemah:
M. Taqdir Arsyad
- Halaman Buku:
xxxii + 672 hlm
- Ukuran Buku:
15,5 cm X 24,5 cm
- Jenis:
Hard Cover
Harga : Rp 110.000,-

Tidak diragukan lagi bahwa pelaksanaan ibadah kepada Allah memiliki syarat-syarat, rukun-rukun, dan kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi demi kesempurnaan ibadah tersebut. Jalan satu-satunya yang harus ditempuh adalah mempelajari langsung dari sumbernya. Oleh karena itulah, menuntut ilmu diwajibkan kepada kaum Muslimin dan Muslimat. Bahkan, Imam Ibnul Jauzi berkata, “Perempuan adalah orang yang diberi beban syariat sama dengan laki-laki. Mereka diwajibkan menuntut ilmu yang wajib mereka ketahui agar mereka merasa yakin dalam menjalankan ibadahnya.
Para wanita (sahabiyah) di zaman Rasulullah menghadiri majelis-majelis ilmu. Mereka mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tidak mungkin diajukan oleh perempuan-perempuan zaman sekarang karena malu. Sampai-sampai ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha memuji para sahabiyah ini dengan mengatakan, “Sebaik-baik wanita adalah wanita Anshar, rasa malu tidak pernah menghalangi mereka untuk belajar (memahami) agama.(Shahih Muslim)
Buku ini, Fiqih Sunnah Wanita, merupakan sebuah usaha penulis yang insya Allah dipenuhi oleh keberkahan dalam meniti jalan para salafush shalih. Dalam buku ini, penulis mengumpulkan berbagai macam pengetahuan agama yang sangat penting dan harus diketahui oleh wanita Muslimah. Penulis menerapkan metode penulisan yang sangat baik dengan menyajikan istilah-istilah yang mudah dipahami, urutan-urutan yang baik dan keshahihan dalil-dalil. Beliau juga selalu mengembalikan pemahamannya kepada pendapat-pendapat ulama salaf rahimahumullah. Penulis tidak berpanjang lebar dalam pembahasan untuk menghindari kebosanan. Tidak juga terlalu ringkas sehingga melewatkan poin-poin penting. Alhasil, buku ini perlu untuk dijadikan pegangan wanita Muslimah dalam menjalankan segenap ibadah kepada Allah Ta'ala. Selamat membaca.

Metode Pengobatan Nabi





- Penulis Buku:
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah
- Penerjemah:
Abu Umar Basyir
- Halaman Buku:
xx + 508
- Ukuran Buku:
15,5 cm x 24,5 cm
- Jenis:
Hard Cover
Harga : Rp 50.000,-

Dewasa ini sedang trend istilah pengobatan alternatif. Menurut hemat kita sebagai umat Islam, istilah itu kurang cocok. Karena, itu berarti ada unsur pendewaan terhadap berbagai bentuk pengobatan modern, sehingga selain itu disebut alternatif! Pada dasarnya, ajaran Islam amat sarat dengan metodologi seputar pengobatan, baik berupa formula umum maupun petunjuk praktis. Seyogianya, semua itu dipelajari oleh kaum Muslimin, agar bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, penguasaan terhadap seluruh metodologi kenabian dalam pengobatan hanya bisa sempurna dipahami bila kita memahami perkembangan ilmu kedokteran secara umum. Hadirnya buku ini adalah sumbangsih dari seorang ulama besar Islam sekaligus pakar ilmu kedokteran di zamannya: Ibnu Qayyim Al-Jauziyah.
Melalui buku ini, para pembaca bisa meneropong perkembangan ilmu kedokteran yang selalu berjalan seiring dengan perkembangan jenis penyakit, dan pengobatan Islam selalu menjadi pionirnya. Memang sulit dipercaya, kecuali oleh orang yang memiliki dasar keimanan yang kuat. Terutama sekali bagi mereka yang mau mempelajari metode Islam dalam pengobatan secara serius.
Membaca buku ini akan menambah keimanan kita terhadap kebenaran ajaran Islam. Lebih dari itu, dengan segala keterbatasan yang ada, kita pun bisa memetik banyak pelajaran tentang metodologi yang optimal dalam menjaga dan memelihara kesehatan serta memerangi berbagai macam penyakit, apapun adanya. Silakan menyimaknya.

Tanya Jawab Atas Kitab Tauhid





- Penulis Buku:
Syaikh Abdullah bin Jarullah Al-Jarullah
- Penerjemah:
Normal Rabbaniy Assasakiy
- Halaman Buku:
xvi + 334
- Ukuran Buku:
15,5 cm x 24,5 cm
- Jenis:
Hard Cover
Harga : Rp 55.000,-

Makin merebaknya kesyirikan pada abad ini seiring dengan kurangnya pengetahuan kaum Muslimin tentang Rabb mereka. Mereka tidak sadar akan arti penting tauhid, yang mana Allah menciptakan jin dan manusia supaya mereka mentauhidkan-Nya dalam beribadah. Dia mengutus para rasul agar manusia mentauhidkan Allah dan menjauhi taghut (sesembahan selain Allah).
Paranormal, dukun, tukang sihir, dan semisalnya, dengan begitu percaya diri, tampil di berbagai media mengajak manusia pada penghambaan kepada setan dan bala tentaranya. Demikian pula berbagai macam iklan kesyirikan dipublikasikan di majalah-majalah, koran-koran, baik nasional maupun lokal, guna menjebak manusia agar terperangkap dalam jaring-jaring kemusryikan.
Sadar atau tidak, kesyirikan telah mengelilingi kita, bahkan telah masuk ke kamar kita. Padahal, Allah secara tegas menyatakan dalam Al-Qur`an bahwa Dia tidak akan mengampuni dosa syirik, bagi yang tidak bertaubat di dunia, dalam arti orang yang mati dalam kesyirikan tidak akan pernah mengecap kenikmatan surga untuk selama-lamanya, tetapi kekal dalam neraka.
Penulis, melalui buku ini, akan memberikan bimbingan dan pengetahuan tentang tauhid secara utuh. Disajikan dalam bentuk tanya jawab, agar pembaca seakan-akan berhadapan dengan seorang ulama sedang melakukan tanya jawab, sehingga lebih mudah dipahami dan membekas dalam jiwa.

Fiqih Adab

- Penulis Buku:
Fu`ad bin Abdil Aziz Asy-Syalhub
- Penerjemah:
Abu Zakariya Al-Atsary
- Halaman Buku:
xx + 506 hlm.
- Ukuran Buku:
15,5 cm X 24,5 cm
- Jenis:
Hard Cover
Harga : Rp 82.000,-

Diriwayatkan oleh Abu Dawud, dari Salman radhiyallaahu ‘anhu, ia berkata, Kaum musyrikin berkata kepada kami, Sesungguhnya aku telah melihat bahwa kawan kalian (Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam) telah memberikan pelajaran (ilmu) kepada kalian hingga ia pun mengajarkan bagaimana buang air.
Demikian sempurnanya ajaran Islam, sampai-sampai orang musyrik sekalipun mengakui hal itu. Keislaman seorang Muslim akan semakin lengkap apabila kesehariannya dihiasi adab-adab syar'i sesuai ajaran Rasulullah Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam.
Berikut di antara adab-adab (etika) Islami yang dibahas dalam buku ini. Semoga bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan kita.

Fiqih Makanan





- Penulis Buku:
Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan
- Penerjemah:
Abu Muawiyah Hammad
- Editor:
Mustolah Maufur, M.A.
- Halaman Buku:
xiv + 294 hlm
- Ukuran Buku:
15,5 x 24,5 cm
- Jenis:
Hard Cover
Hrga : Rp 50.000,-

Terdapat ungkapan mengatakan, Siapa Anda adalah apa yang Anda makan. Bagaimana Anda juga apa yang Anda makan Makanan demikian penting dalam kehidupan manusia sepanjang masa sehingga dibicarakan oleh semua orang dalam berbagai stratanya. Sejumlah jenis makanan dianjurkan untuk dikonsumsi sedangkan sejumlah lainnya diwanti-wanti agar tidak dikonsumsi baik karena pantangan kesehatan maupun karena pantangan kepercayaan. Dalam Islam, asupan makanan yang dikonsumsi seorang Muslim tidak hanya harus baik menurut standar higinis (thayyib) melainkan juga baik menurut substansi dan cara memperoelehnya (halal). Selain menjadi prasyarat asupan bagi seorang Muslim, kethayyiban ~alias empat sehat lima sempurna~, ia juga dituntut agar mengkonsumsi yang halal. Sebab, makanan yang secara higinis memenuhi standar empat sehat lima sempurna memang dapat menyehatkan tubuh tetapi jika tidak halal baik substansi maupun cara mendapatkannya akan dapat memberi pengaruh pada kemajalan jiwa dan penyimpangan perilaku.
Terkait dengan hal ini, kiranya patut diteladani dari kisah dua orang ulama besar. Yaitu bahwa Imam Ahmad bin Hanbal biasa menceritakan kepada putrinya perihal kemuliaan Imam asy-Syafii, ilmu dan ketakwaannya sehingga kesan yang tercipta begitu kuat dalam benaknya dan ingin sekali melihatnya. Suatu hari ia mengundang Imam asy-Syafii untuk berkunjung ke rumahnya. Setelah makan malam tamu kehormatannya itu masuk ke kamar tidur, berbaring di atas kasur dan tidur.
Selama kunjungannya itu, ternyata putri Imam Ahmad memperhatikan gerak geriknya untuk mengetahui gambaran yang sebenarnya, lalu bertanya: Ayah, diakah Imam asy-Syafii yang seringkali engkau ceritakan tentang kebaikan dan ketakwaannya kepadaku?€ Imam Ahmad menjawab: Benar, dialah orangnya.” Putrinya seakan menyanggah seraya berkata lagi: Tetapi aku mengamati tiga hal yang aku sayangkan terhadap dirinya. Ketika kami menghidangkan makanan, ternyata makannya banyak; ketika masuk kamar ia tidak melakukan shalat tahajud; dan ia menjadi imam pada shalat Shubuh tanpa berwudhu!
Mendengar penuturan putrinya, dalam benak Imam Ahmad timbul penasaran lalu menanyakan hal itu kepada Imam asy-Syafii sendiri ternyata dibenarkan seraya menjawab: Wahai Imam Ahmad, aku makan banyak karena mengetahui bahwa makanan kalian itu halal dan baik apalagi engkau adalah seorang laki-laki mulia. Makanan orang mulia dan halal adalah obat, berbeda dengan makanan penjahat dan orang kikir, dapat menjadi penyakit. Jadi, aku makan tidak untuk memuaskan selera, melainkan untuk berobat dengan makananmu. Adapun mengenai malam yang aku lewatkan tanpa melakukan shalat malam, karena saat merebahkan kepalaku untuk tidur, sepanjang malam aku melihat seakan Kitab Allah dan Sunnah Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam ada di depan mataku, sehingga aku menemukan kesimpulan tujuh puluh dua masalah fiqih yang sangat ber-manfaat bagi kaum Muslimin. Dengan demikian tidak ada kesempatan bagiku untuk melakukan shalat sunnah. Berkenaan dengan shalat Shubuh tanpa wudhu, sebenarnya karena sepanjang malam aku tidak tidur sama sekali dan tidak ada sesuatu yang membatalkan wudhuku maka aku menunaikan shalat Shubuh dengan wudhu isya`
Ada beberapa hal yang patut dicatat di sini, di antaranya adalah bahwa, makanan halal dan thayyib akan mendatangkan berkah. Yaitu bahwa, berkah (barakah) yang secara harfiah berarti suatu kebaikan yang membawa kebaikan lain (khairun ya`ti bi khairin) dalam kaitan makanan yang halal dan thayyib berdampak positip terhadap jiwa dan perilaku manusia. Sebaliknya, makanan yang khabits atau diperoleh melalui cara yang tidak halal akan berdampak negatif. Inilah rizki halalan thayyiban yang diperintahkan di banyak ayat dan surah berbeda dalam al-Qur`an yang mengandung berkah namun sering kita abaikan, yang hakikatnya mengabaikan perintah Al-Quran.
“Maka makanlah yang halal lagi baik dari rizki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kalian benar-benar hanya kepada-Nya menyembah.
Menikmati karunia berupa makanan halalan thayyiban kemudian dilanjutkan dengan bersyukur menjadi salah satu petanda penyembahan kepada Allah Yang Maha Pemurah. Maka sebagaimana sabda Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam, hanya ada dua pilihan:
Setelah yang halal dan thayyib, tidak ada lagi selain yang haram dan buruk(Al-Bukhari bab al-Asyribah)
Menikmati karunia berupa makanan halalan thayyiban kemudian dilanjutkan dengan bersyukur atas karunia tersebut menjadi salah satu indikasi penyembahan kepada Allah Yang Maha Pemurah.

Sifat Shalat Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam Price Rp 250.000,-





- Penulis Buku:
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani
- Penerjemah:
Abu Zakariya Al-Atsary
- Halaman Buku:
3 jilid
- Ukuran Buku:
15,5 cm x 24,5 cm
- Jenis:
Hard Cover + Box



Sungguh, kitab Sifat Shalat Nabi Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam buah karya muhaddits pada abad ini, Al-Allamah Nashir As-Sunnah, Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullahini adalah kitab monumental yang telah dinanti oleh segenap kaum Muslimin. Bagaimana tidak, kitab ini mengupas secara tuntas dan gamblang bagaimana Nabi Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam melaksanakan shalat sejak takbir hingga salam. Seakan penulis rahimahullahtidak lagi memberikan kesempatan kepada selainnya untuk menulis kitab seperti ini.
Kekuatan pembahasan, baik dari sisi hadits maupun fiqih, disertai kelugasan dan kecermatan dalam mengolah alur demi alur bahasan ilmiah, argumentasi yang memukau dalam setiap pasal pembahasan, bahkan dalam setiap bab permasalahan, adalah karakter kuat yang nampak pada kitab-kitab dan karya ilmiah beliau rahimahullah. Dan, kitab ini adalah salah satu di antaranya.
Di hadapan pembaca budiman, akan nampak figur seorang ulama Rabbani … sehingga tidak salah lisan berucap jikalau dikatakan: inilah satu-satunya atsar Ulama As-Salaf yang pernah menyertai kita di zaman ini.